Palais des Beaux-Arts BOZAR Brussels: Pusat Seni Multidisiplin dengan Sentuhan Kuliner Khas
Pendahuluan
Palais des Beaux-Arts, atau yang lebih sering dikenal sebagai BOZAR (plesetan fonetik dari “Beaux-arts” dalam bahasa Prancis), adalah sebuah mahakarya arsitektur Art Deco yang terletak di jantung kota Brussels, Belgia. Bangunan ikonik ini, dirancang oleh arsitek Belgia ternama Victor Horta dan selesai pada tahun 1929, berfungsi sebagai pusat budaya multidisiplin utama di ibu kota Eropa. BOZAR bukan sekadar museum, melainkan sebuah wadah seni yang dinamis, menyatukan beragam bentuk seni rupa, musik klasik, film, teater, tari, literatur, dan arsitektur di bawah satu atap. Artikel ini akan mengulas keindahan arsitekturnya, kekayaan program seninya, dan yang paling penting, pengalaman kuliner yang ditawarkannya, khususnya bagi pecinta makanan Indonesia yang ingin menjelajahi santapan di sekitar lokasi tersebut.
Keajaiban Arsitektur Victor Horta
Victor Horta, yang terkenal dengan gaya Art Nouveau-nya, mengadopsi pendekatan yang lebih geometris dan monumental saat merancang Palais des Beaux-Arts setelah kembali dari Amerika Serikat pasca Perang Dunia I. Tantangan dalam pembangunan ini cukup besar, terutama karena topografi tanah yang curam https://nashcafetogo.com/ antara Rue de la Régence dan Rue Ravenstein, serta persyaratan dari dewan kota untuk memasukkan toko-toko di sepanjang jalan demi profitabilitas. Horta berhasil mengatasi semua kendala ini, menciptakan bangunan monumental yang fasadnya didominasi oleh batu keras Belgia, dengan sentuhan gaya arsitektur Frank Lloyd Wright yang ia temui di AS.
Bangunan seluas 33.000 meter persegi ini mencakup berbagai fasilitas, termasuk ruang pameran besar, ruang konser Henry Le Bœuf Hall berkapasitas 2.200 kursi, beberapa teater, bioskop, dan ruang-ruang hibrida lainnya. Salah satu fitur arsitektur yang paling menarik adalah aula konser utamanya yang berbentuk ovoid atau telur yang tidak biasa, yang sebagian besar terletak di bawah permukaan jalan. Horta awalnya bermaksud membiarkan beton bertulang terbuka di interior, namun hasil akhirnya tidak memenuhi harapannya, sehingga ia menutupnya. Meskipun demikian, desainnya tetap memukau, dengan akustik yang luar biasa dan suasana intim yang dirasakan oleh para penampil.
Ragam Aktivitas Seni dan Budaya
Sejak dibuka pada tahun 1928, Palais des Beaux-Arts telah menjadi pusat kegiatan budaya utama di Brussels. Institusi nirlaba ini, didirikan melalui kerja sama pemerintah Belgia dan kota Brussels, tidak memiliki koleksi permanen. Sebaliknya, program pamerannya dibangun di sekitar proyek sementara, seperti kunsthalle nasional, yang menampilkan seni kuno hingga kontemporer. Pameran ternama di masa lalu mencakup karya-karya dari David Hockney, Keith Haring, Picasso, dan seniman ternama lainnya.
Selain seni rupa, BOZAR juga menjadi rumah bagi Belgian National Orchestra dan menjadi tempat final kompetisi musik klasik bergengsi Queen Elisabeth Competition. Pengunjung dapat menikmati berbagai konser, pemutaran film, pertunjukan tari, dan debat. Aksesibilitas menjadi salah satu fokus Bozar, dengan penawaran seperti tiket masuk gratis untuk usia di bawah 18 tahun dan harga diskon pada Kamis sore, menjadikannya destinasi budaya yang terjangkau untuk semua kalangan.
Pengalaman Kuliner di Sekitar BOZAR
Bagi pengunjung yang ingin melengkapi pengalaman artistik mereka dengan petualangan kuliner, area di sekitar BOZAR menawarkan beragam pilihan, mulai dari santapan mewah hingga makanan cepat saji. Di dalam gedung itu sendiri, terdapat Bozar Restaurant yang dipimpin oleh koki ternama Karen Torosyan. Restoran bintang dua Michelin ini menawarkan hidangan Prancis-Belgia yang lezat dengan fokus pada pengerjaan yang cermat dan hidangan tradisional yang jarang ditemukan di tempat lain. Ruang makan yang penuh sejarah ini telah direnovasi dengan sentuhan kontemporer, menciptakan suasana elegan yang berpadu sempurna dengan arsitektur Art Deco Victor Horta.
Alternatif yang lebih santai adalah Victor Bozar Café, sebuah grand café yang terletak di dalam Palais, ideal untuk gigitan cepat sebelum pertunjukan atau pameran. Kafe ini menyajikan hidangan brasserie Belgia yang lezat, seperti tartare salmon atau salad beefsteak, dengan pilihan vegetarian yang baik dan berbagai pilihan bir Belgia.
Di luar gedung, dalam jarak berjalan kaki singkat, Anda akan menemukan banyak pilihan lain, termasuk tempat makan khas Belgia seperti The Lobster House yang terkenal dengan hidangan laut tradisionalnya, atau Tonton Garby, toko delicatessen yang ramai yang menyajikan sandwich keju unik dan lezat. Brussels sendiri terkenal dengan spesialisasi kulinernya seperti wafel, cokelat, stoemp (kentang tumbuk), waterzooi (rebusan ikan atau ayam yang kental), dan kroket udang. Mencicipi hidangan-hidangan ini di restoran sekitar akan memberikan pengalaman Belgia yang otentik.
